31 Juli 2013,
Entah kenapa gue kepengin nge-list orang-orang beserta
soundtracknya masing-masing. Ya, tentu, orang-orang yang ada di dalam kehidupan
gue. Gue pun yakin, kalau kalian semua pun pasti punya orang-orang tertentu
dengan soundtracknya masing-masing. Ya. Karena setiap orang memiliki
soundtracknya masing-masing.
Mari kita mulai !
Gue akan langsung teringat dengan genk AB-SIX, genk gue waktu SD kalau gue ngedengar
lagu Kribo-Annisa
bahar feat Dewinta bahar. Dulu, zaman gue SD, sekitar tahun 2000-an,
lagu itu boom, dan gue se-genk sering
nyanyi lagu itu sambil gendangan meja kelas. Unforgetable-lah pokoknya.
Gugun. Salah satu mantan gue yang ngakunya vocalis band. Gue
akan teringat sama dia, saat ada playlist yang muter lagu-lagu ini :
The rain – Terlalu indah
Alexa – Jangan pernah selingkuh
Afgan – Terima kasih cinta
D’masive – Cinta ini membunuhku
D’masive – Merindukanmu
Lalu, lagu yang dinyanyikan oleh ungu yang judulnya bukan
pilihan hatimu, akan dengan sadis membuat gue teringat pada Herman. Pacar pertama gue. Yang
sekarang udah punya anak isteri. Just
memory.
Masih dari ungu, lagu disini untukmu yang jadi
soundtraknya cokelat strawberry juga menjadi soundtrack Hasan buat gue. Dan cowok, yang gue HTS-in itu pun sudah memiliki
anak isteri.
Naff – Jangan letih
Naff – Tak seindah cinta yang semestinya
Naff – Terendap laraku
Ungu – Rasa sayang
Ungu – Hampa hatiku
Pasto – Jujur aku tak sanggup
Rossa – Hati yang kau sakiti
Kobe – Positif thinking
Kotak – Pelan-pelan saja
Gheisa – Jika cinta dia
Fitra rinaldi. Wow, cukup banyak lagu yang mengingatkan gue
akan dirinya. Ya, terkadang kita bisa mencintai seseorang dalam jangka waktu
yang cukup panjang. Lalu kemudian, dengan beberapa alasan, perasaan itu akan
berubah dalam kurun waktu yang enggak pernah bisa diprediksi. Karena itu bukan
cinta sejati. Atau mungkin perasaan itu akan kembali lagi seperti awal, bisa
lebih besar atau malah berkurang. Mungkin itu yang dinamakan cinta sejati.
Datang, menetap, pergi, kembali, hilang, dan kembali lagi atau hilang untuk
selamanya. Tapi semua perasaan itu akan lenyap dalam waktu sekejap. Aneh.
Begitulah asmara.
Hancur hatiku,
mengenang dikau .. jadi keping-keping setelah kau pergi .. ya, ya, itu lagu
Dewa-cinta
kau dan dia, setiap dengar lagu itu, bayangan Bastian akan muncul
dibenak gue.
Afgan, dengan Jodoh pasti bertemu-nya ngebuat gue
nyaris tiap hari muter itu lagu gara-gara kesemsem sama pemandu wisata bernama Hafiz
Darmawan. Enggak tau kenapa, pas ngedengar lagu itu, pikiran gue
langsung berputar ke tanggal 27 April 2013.
Lupakan urusan asmara. Banyak lagu yang juga mengingatkan
gue pada orang-orang terpenting di dalam kehidupan gue.
Nidji-Arti sahabat, ah, lagu itu, padahal sekali doang kita
nyanyikan. Sewaktu SMA, sehabis mengambil air wudhu dan masih mengenakan
bakiak, Putri dan Mutia.
Kehadiranmu-nya Vagetoz lagu yang menjadi soundtrack
Desi.
Gue akan ingat Desi tiap kali dengar lagu itu.
Ani, temen sebangku gue selama tiga tahun di SMA, dia paling doyan
nyanyiin lagu Hijau daun yang judulnya suara. Alhasil, siapapun yang nyanyi
lagu itu, akan dengan cepat mengingatkan gue kepada Ani.
Menjaga hati punya Yovie Nuno, enggak pernah bikin gue
lupa kalau Mutia adalah penggila seorang Dikta.
Dua kakak ganteng yang selalu ada buat gue semasa SMA, ka
Toni dan ka Chandra. Nine ball-Hingga akhir waktu, itu
soundtrack ka Toni. Ka Toni yang notabennya seorang vocalis band makeawish,
asli, suaranya keren banget kalau nyanyi lagu itu. Dan lagu Gaby-Tinggal
kenangan, pernah mereka nyanyiin via telepon. Ka Chandra yang maen
gitar, keren banget-banget, ka Toni yang nyanyi. Mereka telepon gue pake converence dan mereka menghibur gue
sekitar jam tiga pagi. Awesome. Salam
rindu selalu buat kalian berdua.
Because of you-nya Kelly clarkson, dan Remember
yang jadi soundtracknya memories of Bali juga mengingatkan gue pada dua
sosok berarti dalam hidup gue. Ka Shandra dan ka Josita.
Janah, punya lagu Tery-Kau harusnya memilih aku. Tragis,
gue selalu ingat dia, kalau dengar lagu itu.
Yang ini beda, dua lagu dangdut yang doyan gue nyanyiin
kalau lagi nguli, menjadi kenangan terindah gue bersama mba Asih dan mba
Marni. Melanggar hukum dan Malam terakhir. Gue enggak tau, itu
lagu siapa yang nyanyi.
Tujuh belasan tahun 2003, lagu india dil ko pukara, soundtrack
film kaho na pyar hai, bikin gue geli mengingat Endang dan Ratna.
Ya. Di tahun itu, kita bertiga, sama gue, nari dengan backsound lagu tersebut. Iya. Gue, nari di acara tujuh belasan di
kampung pengasinan. Mengesankan.
Ada juga semasa gue SMP, lagu dengan judul mengertilah
punya plus minus, selalu gue request
ke saluran radio 108 fm, radio Pembina. Di minggu malam, acara yang dipandu
oleh Andrew.
Apa kabar laki-laki bersuara sekseh itu yah ?
Dan terakhir, teristimewa. Lagu project pop yang judulnya
ingatlah
hari ini, selalu menghadirkan desiran-desiran kerinduan di hati gue
kepada teman-teman gila, kompak, kacau, bejat, semua hal-lah di dalam hidup
gue. Teman-teman gue semasa SD, sampai saat ini, dan semoga selamanya. Kecup sayang
buat Ratna,
Panjul, Kolay, Lendra, Ipul, Adit, Aang, Een, Masan. Forever in my heart.
Music is the big part
of my life. Musik, buku, sepi, hal-hal aneh dan baru adalah diri gue.
Menulis adalah hal yang enggak akan pernah gue hentikan, dan musik akan selalu
setia menemaninya. Menyendiri, secangkir kopi, gerimis, membaca dan menulis
adalah hal yang selalu membuat gue tersenyum. Sesederhana itu kehidupan
menenangkan dalam diri gue.
Dan setiap orang, hadir membawa lagunya masing-masing.
Karena setiap orang memiliki soundtrack dalam kehidupannya.
Jadi, ketika kalian mendengar lagu ini atau itu ? siapa yang
ada di benak kalian ? pasti ada !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar