Selasa, 06 Agustus 2013

Merekam masalalu dengan lagu (setiap orang memiliki soundtracknya masing-masing)

31 Juli 2013,

Entah kenapa gue kepengin nge-list orang-orang beserta soundtracknya masing-masing. Ya, tentu, orang-orang yang ada di dalam kehidupan gue. Gue pun yakin, kalau kalian semua pun pasti punya orang-orang tertentu dengan soundtracknya masing-masing. Ya. Karena setiap orang memiliki soundtracknya masing-masing.

Mari kita mulai !

Gue akan langsung teringat dengan genk AB-SIX, genk gue waktu SD kalau gue ngedengar lagu Kribo-Annisa bahar feat Dewinta bahar. Dulu, zaman gue SD, sekitar tahun 2000-an, lagu itu boom, dan gue se-genk sering nyanyi lagu itu sambil gendangan meja kelas. Unforgetable-lah pokoknya.
Gugun. Salah satu mantan gue yang ngakunya vocalis band. Gue akan teringat sama dia, saat ada playlist yang muter lagu-lagu ini :


The rain – Terlalu indah
Alexa – Jangan pernah selingkuh
Afgan – Terima kasih cinta
D’masive – Cinta ini membunuhku
D’masive – Merindukanmu

Lalu, lagu yang dinyanyikan oleh ungu yang judulnya bukan pilihan hatimu, akan dengan sadis membuat gue teringat pada Herman. Pacar pertama gue. Yang sekarang udah punya anak isteri. Just memory.

Masih dari ungu, lagu disini untukmu yang jadi soundtraknya cokelat strawberry juga menjadi soundtrack Hasan buat gue. Dan cowok, yang gue HTS-in itu pun sudah memiliki anak isteri.

Naff – Jangan letih
Naff – Tak seindah cinta yang semestinya
Naff – Terendap laraku
Ungu – Rasa sayang
Ungu – Hampa hatiku
Pasto – Jujur aku tak sanggup
Rossa – Hati yang kau sakiti
Kobe – Positif thinking
Kotak – Pelan-pelan saja
Gheisa – Jika cinta dia

Fitra rinaldi. Wow, cukup banyak lagu yang mengingatkan gue akan dirinya. Ya, terkadang kita bisa mencintai seseorang dalam jangka waktu yang cukup panjang. Lalu kemudian, dengan beberapa alasan, perasaan itu akan berubah dalam kurun waktu yang enggak pernah bisa diprediksi. Karena itu bukan cinta sejati. Atau mungkin perasaan itu akan kembali lagi seperti awal, bisa lebih besar atau malah berkurang. Mungkin itu yang dinamakan cinta sejati. Datang, menetap, pergi, kembali, hilang, dan kembali lagi atau hilang untuk selamanya. Tapi semua perasaan itu akan lenyap dalam waktu sekejap. Aneh. Begitulah asmara.

Hancur hatiku, mengenang dikau .. jadi keping-keping setelah kau pergi .. ya, ya, itu lagu Dewa-cinta kau dan dia, setiap dengar lagu itu, bayangan Bastian akan muncul dibenak gue.

Afgan, dengan Jodoh pasti bertemu-nya ngebuat gue nyaris tiap hari muter itu lagu gara-gara kesemsem sama pemandu wisata bernama Hafiz Darmawan. Enggak tau kenapa, pas ngedengar lagu itu, pikiran gue langsung berputar ke tanggal 27 April 2013.

Lupakan urusan asmara. Banyak lagu yang juga mengingatkan gue pada orang-orang terpenting di dalam kehidupan gue.

Nidji-Arti sahabat, ah, lagu itu, padahal sekali doang kita nyanyikan. Sewaktu SMA, sehabis mengambil air wudhu dan masih mengenakan bakiak, Putri dan Mutia.

Kehadiranmu-nya Vagetoz lagu yang menjadi soundtrack Desi. Gue akan ingat Desi tiap kali dengar lagu itu.

Ani, temen sebangku gue selama tiga tahun di SMA, dia paling doyan nyanyiin lagu Hijau daun yang judulnya suara. Alhasil, siapapun yang nyanyi lagu itu, akan dengan cepat mengingatkan gue kepada Ani.

Menjaga hati punya Yovie Nuno, enggak pernah bikin gue lupa kalau Mutia adalah penggila seorang Dikta.

Dua kakak ganteng yang selalu ada buat gue semasa SMA, ka Toni dan ka Chandra. Nine ball-Hingga akhir waktu, itu soundtrack ka Toni. Ka Toni yang notabennya seorang vocalis band makeawish, asli, suaranya keren banget kalau nyanyi lagu itu. Dan lagu Gaby-Tinggal kenangan, pernah mereka nyanyiin via telepon. Ka Chandra yang maen gitar, keren banget-banget, ka Toni yang nyanyi. Mereka telepon gue pake converence dan mereka menghibur gue sekitar jam tiga pagi. Awesome. Salam rindu selalu buat kalian berdua.

Because of you-nya Kelly clarkson, dan Remember yang jadi soundtracknya memories of Bali juga mengingatkan gue pada dua sosok berarti dalam hidup gue. Ka Shandra dan ka Josita.

Janah, punya lagu Tery-Kau harusnya memilih aku. Tragis, gue selalu ingat dia, kalau dengar lagu itu.

Yang ini beda, dua lagu dangdut yang doyan gue nyanyiin kalau lagi nguli, menjadi kenangan terindah gue bersama mba Asih dan mba Marni. Melanggar hukum dan Malam terakhir. Gue enggak tau, itu lagu siapa yang nyanyi.

Tujuh belasan tahun 2003, lagu india dil ko pukara, soundtrack film kaho na pyar hai, bikin gue geli mengingat Endang dan Ratna. Ya. Di tahun itu, kita bertiga, sama gue, nari dengan backsound lagu tersebut. Iya. Gue, nari di acara tujuh belasan di kampung pengasinan. Mengesankan.

Ada juga semasa gue SMP, lagu dengan judul mengertilah punya plus minus, selalu gue request ke saluran radio 108 fm, radio Pembina. Di minggu malam, acara yang dipandu oleh Andrew. Apa kabar laki-laki bersuara sekseh itu yah ?

Dan terakhir, teristimewa. Lagu project pop yang judulnya ingatlah hari ini, selalu menghadirkan desiran-desiran kerinduan di hati gue kepada teman-teman gila, kompak, kacau, bejat, semua hal-lah di dalam hidup gue. Teman-teman gue semasa SD, sampai saat ini, dan semoga selamanya. Kecup sayang buat Ratna, Panjul, Kolay, Lendra, Ipul, Adit, Aang, Een, Masan. Forever in my heart.

Music is the big part of my life. Musik, buku, sepi, hal-hal aneh dan baru adalah diri gue. Menulis adalah hal yang enggak akan pernah gue hentikan, dan musik akan selalu setia menemaninya. Menyendiri, secangkir kopi, gerimis, membaca dan menulis adalah hal yang selalu membuat gue tersenyum. Sesederhana itu kehidupan menenangkan dalam diri gue.

Dan setiap orang, hadir membawa lagunya masing-masing. Karena setiap orang memiliki soundtrack dalam kehidupannya.


Jadi, ketika kalian mendengar lagu ini atau itu ? siapa yang ada di benak kalian ? pasti ada !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar