Kadang gue berpikir kalau kebahagiaan itu cuma bisa di rasain sama mereka yang punya uang banyak, mereka yang punya wajah cakep atau mereka yang punya jabatan dan pekerjaan yang ‘WOW’. Tapi guys, setelah gue renungkan beberapa saat. Apa yang ada di pikiran gue ketika itu adalah salah. Ya. Bahagia itu sederhana. Murah dan mudah di dapatkan. Gue pernah baca satu buku, yang sampai saat ini masih terekam dalam ingatan gue. “Pejamkanlah matamu ! Lalu sebutkanlah 10 nama orang yang paling kamu sayangi”. Kenapa ? Kamu ingin menyebutkan lebih dari 10 ? Boleh, sangat boleh. Setelah itu, bukalah mata mu perlahan, lalu bergembiralah kamu yang masih memiliki mereka. Ngena banget di hati gue kata-kata tersebut. Selama ini gue ngerasa, gue enggak pernah bahagia. Untuk beli ini dan beli itu, gue harus kerja keras dulu, buat ngumpulin duit. Untuk mencari kerja pun enggak gampang, gue harus ini, harus itu. Lalu, ketika gue ngeliat cewek-cewek cantik, gue ngerasa kurang. Gue ngerasa, mereka pasti jauh lebih bahagia dari gue. Di kelilingi banyak cowok-cowok, atau mungkin di perebutkan banyak orang. Kemudian, saat gue melintasi jalan raya, gue ngeliat banyak cewek seumuran gue udah jadi dokter, staff accounting, atau mungkin artis yang lagi naik daun. Gue ? Ya. Gue iri. Gue enggak punya banyak harta, gue enggak secantik wanita-wanita anggun itu. Dan gue hanya seorang buruh pabrik. Bukan dokter, staff yang kerja kantoran apalagi artis papan atas.
Gue punya ini ..
Keluarga.
Maa, Paa dan ade gue satu-satunya. Juliana. Mereka adalah alasan
utama gue untuk bertahan menjadi seorang buruh. Mereka adalah semangat gue.
Senjata gue untuk berlari lebih kencang saat gue ngerasa capek. Mereka adalah
Sesuatu yang sempurna, yang ada dalam hidup gue. Mereka adalah salah satu obat
saat hati gue ngerasa sakit. Mereka adalah sapu tangan, saat gue butuh untuk
nge-lap air mata kesedihan dalam hidup gue. Mereka adalah .. ah, entahlah.
Rasanya, membeberkan betapa berartinya mereka dalam hidup gue enggak akan
pernah bisa terungkapkan. Terlebih, hanya dalam kata-kata. Gue beruntung bisa
dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga ini. Menjadi bagian dalam kehidupan
mereka. Selain mereka, masih ada Aming, mamang gue. Bibi-bibi gue, om,
sepupu-sepupu gue. Dan masih banyak lagi. ‘Pejamkan matamu ! Lalu sebutlah nama
mereka, Ayah, Ibu, Adik atau kakak’. Sekarang, bilang ke gue, apa ada alasan
yang ngebuat lo, enggak ngerasa BAHAGIA ?
Pekerjaan.
Coba tengok, berapa banyak pengangguran yang
ada di dunia ini. Oh, lebay yah ? Oke. Coba tengok, berapa banyak pengangguran
yang ada di Indonesia. Iya, gue tau. Banyak. Banyak banget malah. Enggak, bukan
Cuma orang-orang yang enggak berpendidikan aja yang jadi pengangguran tapi juga
mereka yang sempat memakai toga dan mendapatkan gelar sarjana. Ya, mereka ada
di dalamnya. Ini nyata dan fakta, guys. Sekarang, bilang ke gue, buat lo yang
punya pekerjaan, alasan apa yang ngebuat lo enggak ngerasa BAHAGIA ?. Kalian
punya pekerjaan di dalam lingkup banyaknya pengangguran. Amazing. Tinggal
bagaimana caranya, kalian mensyukurinya.
Mimpi.
Teman.
Tuhan.
Gue percaya, kalau kalian semua punya Tuhan.
Mungkin dari beberapa hal yang ada di atas, ada diantara kalian yang enggak
memiliki Orang tua atau keluarga, pekerjaan, impian bahkan teman. Tapi untuk
hal ini, kalian semua memilikinya. Kalian boleh bilang kalau jadi gue, emang iya enggak ada alasan buat gue untuk enggak
ngerasa bahagia. Gue punya keluarga, gue kerja, gue punya impian dan berusaha
untuk mewujudkannya, gue punya banyak teman. Jadi enggak ada alasan buat gue untuk
enggak ngerasa bahagia. Tapi kalian, kalian mungkin yang sudah enggak punya
salah satu atau bahkan semua hal tersebut. Kalian masih punya Dia. Tuhan.
Kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika
kita bisa mencintai dan dicintai-Nya.
Jadi, stop ! Cari-cari alasan dan bilang kalau
kalian enggak bahagia. Karena hidup terlalu sederhana kalau hanya di isi dengan
ratapan kesedihan.
Bahagia itu enggak tetap di hati orang-orang
kaya, bahagia itu enggak cuma buat mereka-mereka yang punya wajah cakep ataupun
ganteng, dan bahagia itu enggak berhenti di para pejabat atau para penguasa.
Bahagia enggak pernah memilih kepada siapa ia datang. Bahagia terlalu murah dan
bisa di miliki siapa pun yang mau memiliknya.
Dan untuk terakhir kalinya, ayo, bersama-sama
kita bilang,
‘BAHAGIA itu SEDERHANA’ :)
Hidup buruh...buruh harus hidup layak....stelah bc artikel mbak...aq merasa kagum n respect...smga smgtnya ga pernah hilang.
BalasHapuswww.bisa ketemu gak ya.co.id
Hidup !!!
BalasHapusTerimakasih :)
Amin :)
Sipp, kita pasti bisa ketemu :))