Sabtu, 13 April 2013


BAHAGIA itu SEDERHANA :)



Kadang gue berpikir kalau kebahagiaan itu cuma bisa di rasain sama mereka yang punya uang banyak, mereka yang punya wajah cakep atau mereka yang punya jabatan dan pekerjaan yang ‘WOW’. Tapi guys, setelah gue renungkan beberapa saat. Apa yang ada di pikiran gue ketika itu adalah salah. Ya. Bahagia itu sederhana. Murah dan mudah di dapatkan. Gue pernah baca satu buku, yang sampai saat ini masih terekam dalam ingatan gue. “Pejamkanlah matamu ! Lalu sebutkanlah 10 nama orang yang paling kamu sayangi”. Kenapa ? Kamu ingin menyebutkan lebih dari 10 ? Boleh, sangat boleh. Setelah itu, bukalah mata mu perlahan, lalu bergembiralah kamu yang masih memiliki mereka. Ngena banget di hati gue kata-kata tersebut. Selama ini gue ngerasa, gue enggak pernah bahagia. Untuk beli ini dan beli itu, gue harus kerja keras dulu, buat ngumpulin duit. Untuk mencari kerja pun enggak gampang, gue harus ini, harus itu. Lalu, ketika gue ngeliat cewek-cewek cantik, gue ngerasa kurang. Gue ngerasa, mereka pasti jauh lebih bahagia dari gue. Di kelilingi banyak cowok-cowok, atau mungkin di perebutkan banyak orang. Kemudian, saat gue melintasi jalan raya, gue ngeliat banyak cewek seumuran gue udah jadi dokter, staff accounting, atau mungkin artis yang lagi naik daun. Gue ? Ya. Gue iri. Gue enggak punya banyak harta, gue enggak secantik wanita-wanita anggun itu. Dan gue hanya seorang buruh pabrik. Bukan dokter, staff yang kerja kantoran apalagi artis papan atas.

Tapi, dari itu semua gue belajar. Betapa, bahagia itu sederhana.





Gue punya ini ..


Keluarga.

Maa, Paa dan ade gue satu-satunya. Juliana. Mereka adalah alasan utama gue untuk bertahan menjadi seorang buruh. Mereka adalah semangat gue. Senjata gue untuk berlari lebih kencang saat gue ngerasa capek. Mereka adalah Sesuatu yang sempurna, yang ada dalam hidup gue. Mereka adalah salah satu obat saat hati gue ngerasa sakit. Mereka adalah sapu tangan, saat gue butuh untuk nge-lap air mata kesedihan dalam hidup gue. Mereka adalah .. ah, entahlah. Rasanya, membeberkan betapa berartinya mereka dalam hidup gue enggak akan pernah bisa terungkapkan. Terlebih, hanya dalam kata-kata. Gue beruntung bisa dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga ini. Menjadi bagian dalam kehidupan mereka. Selain mereka, masih ada Aming, mamang gue. Bibi-bibi gue, om, sepupu-sepupu gue. Dan masih banyak lagi. ‘Pejamkan matamu ! Lalu sebutlah nama mereka, Ayah, Ibu, Adik atau kakak’. Sekarang, bilang ke gue, apa ada alasan yang ngebuat lo, enggak ngerasa BAHAGIA ?

Pekerjaan.


Coba tengok, berapa banyak pengangguran yang ada di dunia ini. Oh, lebay yah ? Oke. Coba tengok, berapa banyak pengangguran yang ada di Indonesia. Iya, gue tau. Banyak. Banyak banget malah. Enggak, bukan Cuma orang-orang yang enggak berpendidikan aja yang jadi pengangguran tapi juga mereka yang sempat memakai toga dan mendapatkan gelar sarjana. Ya, mereka ada di dalamnya. Ini nyata dan fakta, guys. Sekarang, bilang ke gue, buat lo yang punya pekerjaan, alasan apa yang ngebuat lo enggak ngerasa BAHAGIA ?. Kalian punya pekerjaan di dalam lingkup banyaknya pengangguran. Amazing. Tinggal bagaimana caranya, kalian mensyukurinya.



Mimpi.

Untuk yang satu ini, gue rasa semua orang punya. Cuma, enggak banyak yang mau berusaha mewujudkannya. Tapi buat gue pribadi, mimpi adalah satu alat yang bisa dengan hebat ngebuat orang yang bermimpi punya semangat berlipat-lipat dari yang lain. Mimpi, lalu berdoa, dan kemudian berusaha untuk mendapatkannya. Urusan hasil, biarlah Tuhan yang bekerja. Mimpi itu cambuk buat gue, mimpi itu adalah pandangan ke depan gue yang berpikir kalau hidup ini terlalu sederhana jika hanya di isi dengan hal yang biasa-biasa aja. Percaya, mereka yang memiliki mimpi dan berusaha untuk mewujudkannya akan menemukan banyak kebahagiaan dadakan. Iya, ini serius. Banyak pengalaman dan hal yang gue temuin saat gue bermain-main dengan impian gue. Hidup gue lebih berwarna dan bermakna. Waktu gue enggak kebuang sia-sia. Dan satu yang pasti, sifat OPTIMIS akan melekat pada seorang pemimpi. Energi tersebut pun akan terasa ke sebagian orang yang ada di sekitarnya. OPTIMIS beda dengan SOMBONG. PERCAYA DIRI bukan berarti TAKABUR. Enggak usah dengerin apa yang orang bilang, selama kalian melakukan sesuatu hal yang enggak negrugiin orang lain semua sah-sah aja kok. Ingat, sukses itu adalah ketika kalian mampu melakukan apa yang di ragukan orang lain. Tentunya dalam lingkup yang positif. Jadi, sekarang bilang ke gue, alasan apa yang ngebuat lo enggak ngerasa BAHAGIA saat lo punya impian kemudian lo bangkit untuk mewujudkannya ?

Teman.


Gue bersyukur memiliki mereka. Warna-warni dalam hidup gue. Tawa, canda bersama. Mengerti, memahami dan saling mengisi satu sama lain. Putri, Mutia, Desi. Ipeh, Nana, Ipul, Lendra, Kolay, Ratna, Sadiah, Rosita, Tanti, Ima, Masan, Panjul, Masrukin, Een, Siti, Sarah, Rena, Reni, Andi, mba Mudi, mba Nia, Imas, mba Marni, mba Asih, mba Deti, Janah, Septi, Okta, mba Ulfa, mba Lina, Nasri, Joko, mas Bibit, mas Ari, mas Ibnu, Nio, Dije, Sita, Ucen, mas Budi, bang Malik, bang Dolay. Ah, enggak akan habis kalau gue harus nyebutin satu per satu. Ini udah lebih banyak dari sepuluh nama. Gue sayang sama mereka semua, jadi enggak salah kalau gue menyebutkan nama-nama mereka. Sekarang, lagi-lagi, bilang ke gue alasan apa bagi kalian yang memiliki teman dan itu ngebuat kalian enggak ngerasa BAHAGIA ??

Tuhan.

Gue percaya, kalau kalian semua punya Tuhan. Mungkin dari beberapa hal yang ada di atas, ada diantara kalian yang enggak memiliki Orang tua atau keluarga, pekerjaan, impian bahkan teman. Tapi untuk hal ini, kalian semua memilikinya. Kalian boleh bilang kalau jadi gue, emang iya enggak ada alasan buat gue untuk enggak ngerasa bahagia. Gue punya keluarga, gue kerja, gue punya impian dan berusaha untuk mewujudkannya, gue punya banyak teman. Jadi enggak ada alasan buat gue untuk enggak ngerasa bahagia. Tapi kalian, kalian mungkin yang sudah enggak punya salah satu atau bahkan semua hal tersebut. Kalian masih punya Dia. Tuhan.
Kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika kita bisa mencintai dan dicintai-Nya.
Jadi, stop ! Cari-cari alasan dan bilang kalau kalian enggak bahagia. Karena hidup terlalu sederhana kalau hanya di isi dengan ratapan kesedihan.
Bahagia itu enggak tetap di hati orang-orang kaya, bahagia itu enggak cuma buat mereka-mereka yang punya wajah cakep ataupun ganteng, dan bahagia itu enggak berhenti di para pejabat atau para penguasa. Bahagia enggak pernah memilih kepada siapa ia datang. Bahagia terlalu murah dan bisa di miliki siapa pun yang mau memiliknya.
Dan untuk terakhir kalinya, ayo, bersama-sama kita bilang,

‘BAHAGIA itu SEDERHANA’ :)

2 komentar:

  1. Hidup buruh...buruh harus hidup layak....stelah bc artikel mbak...aq merasa kagum n respect...smga smgtnya ga pernah hilang.
    www.bisa ketemu gak ya.co.id

    BalasHapus
  2. Hidup !!!
    Terimakasih :)
    Amin :)
    Sipp, kita pasti bisa ketemu :))

    BalasHapus