Rabu, 25 November 2015

Ceritanya surprise ‘kado yang enggak spesial’

19 November 2015, sekitar pukul 9 malam saya sudah terlelap.

Lalu bangun-bangun udah jadi 25 tahun.

Pukul tiga dini hari, saya membaca beberapa pesan yang masuk, pesan berisi ucapan dan doa di tanggal kelahiran saya. Saya begitu menyukai hari jadi saya, bukan apa-apa, saya menyukai satu hari itu, karena di hari itu banyak doa yang khusus untuk saya.
Tahun lalu, saya berniat menghadiahi diri sendiri dengan melakukan perjalanan selama 25 hari sebelum usia saya 25 tahun, namun Tuhan tidak memberikannya.

Baiklah. Niatan itu saya ubah menjadi doa, saya mengandai-andai, di usia cukup ‘matang’ ini, saya berharap seseorang memberikan saya sepotong kue yang ketika saya memakannya, terjeda kunyahannya karena ada sebuah cincin di dalamnya. Hah ! Ini benar-benar korban drama Korea. Ahhahahaa. Tapi, untuk harapan itu, pun, Tuhan belum memberikannya.

Saya membuat semua harapan itu menjadi sangat spesifik. Ya, saya hanya berharap, seseorang yang saya ‘harapkan’, tidak lupa pada 20 November. Namun entah, sepertinya Tuhan, pun, tidak juga mengabulkannya. Seseorang itu, sepertinya tidak akan ingat kalau tidak di ingatkan.

Tapi ..

Semua harapan yang belum diberikan itu terbayar  oleh satu hal. Sebuah video yang dibuatkan oleh seorang yang terbaik dalam hidup saya. Seseorang, yang dengannya saya selalu merasa cukup. Katanya, ceritanya surprise. Tapi serius, saya tidak terkejut. Karena saya dapat menebak, ia akan membuatkan satu video buat saya. Kenapa ? karena saya juga melakukan hal yang sama di hari jadinya. Percayalah, apapun yang kamu berikan, itu juga yang akan kamu terima, meski dari orang yang berbeda. Eh tapi, ternyata apa yang dibuatkannya sungguh di luar dugaan. *ceritanya pura-pura shock :p

Namanya Aan, tapi saya memanggilnya Ipul. Di tahun ini, dia memberikan kado termanis, katanya ‘kado yang enggak spesial’, tapi menonton video berdurasi 4 menit 15 detik itu membuat saya beruntung. Sangat beruntung menjadi temannya. Saya pernah merasakan bagaimana campur aduknya membuat sebuah video macam itu, memilih lagu yang tepat, menyusun slide foto, mengumpulkannya satu per satu, lalu menyimpannya menjadi sebuah tontonan yang ‘manis’. Mungkin enggak gitu kalau Ipul yang mengerjakan, karena membuat video memang pegangannya. Itu tidak terlalu sulit dan asing baginya. But anything, sekali lagi saya ulangi, saya beruntung. Sangat beruntung menjadi temannya.
Syaiful Anwar (Aan/Ipul) my best patner
Kan, kata mas Alitt (shitlicious), cewek itu lebih senang menerima pemberian yang di buat dengan pengorbanan dan usaha sendiri dibandingkan dengan sesuatu yang mudah di beli. Ah, bukan cewek aja, semua orang saya rasa akan seperti itu, sesuatu yang di usahakan memang lebih bernilai, bukan ?

Ipul, memang seorang yang begitu loyal kepada teman-temannya. Tapi sayang, dia kurang bisa seloyal itu kepada wanitanya. Ya, salah seorang mantannya pernah berkata demikian.  Over all, dia laki-laki yang baik.

**

Usia memang sekadar angka. Angka-angka yang menyimpan banyak peristiwa. Setiap datang tanggal 20 November, saya selalu memilih untuk menonton kebelakang. Mengenang mundur, berapa banyak hal yang menyakitkan dan menyenangkan. Berapa banyak detik yang sia-sia dan bermanfaat. Berapa kerugian dan keuntungan yang telah saya alami di tahun-tahun yang lalu. Berapa banyak orang yang tersakiti atau merasa beruntung karena keberadaan saya. Ya, Saya lebih senang melakukan hal itu ketimbang menyusun banyak harapan untuk tahun-tahun mendatang.
dari kiri atas ke samping lalu kembali ke kiri lagi (Khusumiyati, Aang andhika, Hafiz darmawan, Ramayoga, Syaiful anwar, Hoir, May & Bagus, Indra rahmat, Ratna deel, Jawa & Nurul, Lendra supardi, Andi, Fandy & Enci, Hardiansyah)
mereka diminta Ipul untuk foto bersama ucapan untuk saya

Siapa pun, doakan saya, doakan segala yang baik untuk saya. Karena, doa adalah sebaik-baiknya hadiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar