gambar diambil dari brain-psychoneuron.blogspot.com |
tak pernah ada kata terlambat untuk sebuah perubahan,
setidaknya itu yang aku tahu. akan ada satu titik dimana seseorang akan
merasakan bahwa ia harus berubah. menjadi ini ataupun itu, menjadi apa yang menurutnya
harus membuatnya berubah.
aku tak ingin berubah, bisikan kecil itu terngiang di dasar
telingaku, bisikan lirih penuh kejujuran. aku memang tak ingin berubah.
aku hanya sedang merasakan kegersangan di dalam jiwa yang ku
rasa kosong. aku tak ingin berubah, karena memang tak ada hal yang harus ku ubah
dari diriku, paling tidak untuk saat ini. aku hanya sedang merasa rindu, rindu
tak bertuan. rindu yang ku rasa selalu hadir namun terabaikan.
dadaku sesak, napasku tak beraturan, tak pernah ada yang
tahu apa yang sedang ku rasakan, pun diriku. satu kesimpulan terekam, aku telah
kalah.
kalah pada nasib. kalah pada usaha. kalah pada dunia.
semua usaha yang ku lakukan untuk meraih dunia terasa sia-sia.
aku telah kalah. jatuh sejatuh-jatuhnya.
tak ada lagi yang dapat ku rasakan, hatiku mati, tak peka
akan rasa.
aku ingin kembali.
aku terbangun di sepertiga malam, waktu yang dulu selalu ku
tunggu dalam hari. waktu yang belakangan tak lagi terasa istimewa. aku
terbangun dengan kelumpuhan otak, mencoba menghidupkan kembali hati yang mati.
aku telah kalah, kalah oleh diriku sendiri.
aku merunduk dalam gelap, dalam sunyi, tak ada yang ingin ku
sampaikan tentang apa, aku pun tak tahu. aku hanya sedang merindu.
aku ingin kembali.
dunia ini terlalu indah, membawaku melayang dalam angan. aku
telah kalah. kalah karena aku merasa telah kehilangan cinta yang sesungguhnya. kekaguman
alam akan diriku membuatku melambung jauh. meski di mata mereka aku sang juara,
tapi aku telah kalah.
aku ingin kembali.
hidup dengan-Nya membuatku menjadi pemenang meski di mata alam
aku bukanlah siapa-siapa. aku tahu harus ku bawa kemana kekosongan hati ini.
aku tahu kepada siapa aku harus kembali.
tetesan air yang semula tertahan dalam kelopak, kaca-kaca yang
dalam hitungan menit tak lagi mampu menahannya, memberi kelegaan yang tak
ternilai. tak peduli sejauh apa langkah mundur tempo lalu, tak peduli akan seberapa
besar kelalain nafsu dunia di waktu kemarin. satu hal yang ku yakini, aku telah
memilih langkah yang tak salah. langkah yang tak pernah ada larangan untuk
kembali. sejauh apapun aku menjauh.
hampa yang kurasa perlahan terhapus, kekosongan hatiku kembali
terisi. jatuhku yang sejatuh-jatuhnya telah tertangkap oleh-Nya. langkah kaki
yang ku arahkan tak lagi terperosok jauh, aku kembali terarah.
dahagaku terasa sejuk dengan siraman asma yang ku nyanyikan secara
lembut, aku telah menang. menang yang sesungguhnya. hatiku kembali hidup, itu
yang kurasakan dalam kelegaan jiwa.
tak peduli lagi akan siapa dan siapa, tak penting lagi
penilaian satu sampai sepuluh, ketenangan yang kurasakan tak ada bandingannya.
waktu yang telah berlalu tak perlulah di sesali, detik yang tak mungkin kembali
cukuplah jadi pelajaran. dunia tak mungkin berhenti berputar bahkan hanya untuk
sekedar menungguku kembali, namun aku harus tetap berdiri dalam keadaan apapun.
terkadang, ada langkah yang mengharuskan seseorang untuk
menjauh agar bisa lebih dekat dengan apa yang sebenarnya selalu dekat. Tuhan.
Wah dalem banget.. keren keren!
BalasHapusTerimakasih sudah mampir, semoga bermanfaat :)
Hapusaya, entah knpa gw tu selalu suka tulisan lo hahaah
BalasHapusAaaah .. jadi terharu tapi senyum :))
HapusBanyak banyak makasih ya kakaaa :D