Life Pengangguran

Lautan pengangguran yang sengaja di tangkep kamera hape Aya

“Aduh Ay, susah banget cari kerja”

“Aku mau ikut kayak kamu, ngebolang”

“Gue borrrring banget Ya, nyari kerja tuh susah banget, sumpah ! Maen aja yuuuuk !”

“Yaelah Ya, boro-boro lowongan, gue aja mau keluar ini”

“Batas usia maksimal 22 tahun, kamu lulusan 2013 apa 2012 ?”

Pengangguran. Mengerikan sekali mendapatkan predikat itu. Tiga puluh maret nanti tepat dua bulan gue nganggur. Enggak kerja kayak orang-orang, tapi asli, isi kepala gue adalah kantor paling sibuk di dunia, mungkin.

Seminggu ini, gue mulai sibuk kembali mencari kerja. Apapun sebenarnya, yang penting ada pemasukkan buat biaya gue jalan-jalan. Ya, enggak sesederhana itu juga, toh, gue juga punya banyak kebutuhan lain yang orang-orang enggak perlu tahu.

Nyari kerja buat lulusan SMK kayak gue tuh enggak gampang, paling mentok nguli-nguli lagi di pabrik. Jadi buruh yang bakalan teriak-teriak lagi di bundaran HI tanggal 1 mei nanti. Tapi enggak gitu juga kok, gue rasa semua orang selalu punya kesempatan yang sama, tergantung usahanya. Toh, beberapa teman gue yang sarjana pun masih banyak yang nganggur. Apa bedanya, coba ?

Lo enggak perlu kecil hati kalau pendidikan lo rendah, coba lihat ke bawah, ke sekitar lo, banyak orang-orang yang kayaknya jauh lebih miris hidupnya dari kehidupan lo. Ini cuma soal gimana lo berusaha. Pernyataan ini berlaku cuma buat orang-orang yang tetap ingin belajar pada kehidupan, bukan mereka yang malas dan pasrah dengan keadaan.

Balik lagi.

Kamis kemaren, gue ngebolang nyari kerja. Bangun pagi-pagi, pake seragam putih hitam. Bawa tas yang berisi berkas lamaran. Berangkat dengan harapan ‘dapat pekerjaan’.

Tuhan enggak pernah tidur, kan ? sekecil apapun langkah yang lo ambil, seenggaknya lo bergerak, enggak cuma diem dan menunggu. Toh sabar juga bukan satu sikap yang statis, sabar itu dinamis. Ketika semua usaha udah lo lakuin, ya lo harus sabar, nunggu hasilnya. Gitu ajah !

Gue ngebolang ke tiga tempat, Islamic center, sama dua Yayasan di daerah Cikarang. Dan apa yang gue jumpai ? lautan pengangguran. Bukan hal baru yang pernah gue lihat. Beberapa tahun lalu, gue pernah juga dalam kondisi seperti ini. Gue ketemu beberapa teman gue yang sama-sama di buang dari pabrik yang tutup. Pengangguran itu bukan cuman elo ! Pahami itu ! Lo enggak sendiri, ratusan bahkan ribuan atau malah jutaan orang yang senasib sama diri lo. Terus, kalau lo cuma bisa ngeluh, update segalanya di dunia maya, lo akan ketinggalan jauh dari mereka yang terus berjalan meski perlahan.

Hidup ini keras, dan cuma orang-orang ‘kuat’ doang yang akan bertahan. Kuat enggak melulu soal otot atau apalah, kuat juga bisa terselip dalam kelembutan doa-doa lo. Sekali lagi, Tuhan enggak tidur !

Oke. Sekarang gini, gue, pada dasarnya, gue juga bosan nganggur. Tidur larut malem, bangun pagi. Berlayar di dunia maya, makan, tidur lagi, begitu seterusnya. Tapi seperti yang pernah gue jelasin di postingan terdahulu, bahwa nganggur adalah hadiah berbentuk waktu. Jadi, daripada lo sibuk dengan eluhan-eluhan yang enggak guna, kenapa enggak dinikmatin aja ?

Satu lagi. Berhenti menilai segala sesuatunya dari kehidupan orang lain ! Enggak selalu, apa-apa yang lo kira orang tersebut ‘bahagia’ selalu lebih baik dari diri lo. Enggak gitu. Kalau lo terus ngikutin kehidupan orang lain, kapan lo bersyukurnya ? Dikit-dikit iri, dikit-dikit ngerasa kurang, dikit-dikit ngeluh.

Contoh nih ya, cewek cantik. Cewek cantik yang sering di perebutkan cowo-cowo, nah, lo jelek (misalnya), terus lo iri sama si cewek cantik itu. Sebut aja, cewek cantik itu Aya namanya. Misalnya !!!

Lo yang jelek, sebut Aya juga-lah ! Aku rapopo. Si Aya jelek, iri sama si Aya cantik. Nah, apa Aya jelek tahu kalau si Aya cantik keseringan di cintai cowo-cowo cuma gara-gara wajahnya doang ? Sedangkan, si Aya jelek punya pacar yang nerima dia apa adanya. Coba, lebih enak jadi siapa ?

Enggak selalu, apa yang lo lihat itu sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Hidup lo, ya diri lo sendiri yang tahu. Lagian, ngapain sih repot-repot kepengin jadi orang lain. Itu cuma nyiksa.

Paham enggak sih ? Gue nulisnya menggebu-gebu nih, lantaran tengah malam ngeliat time line twitter orang yang LDR-an. #eeh

Ya, gue nulis ‘tulisan absurd’ ini, lantaran beberapa orang di sekeliling gue mulai pesimis dengan hidup ini. Sempat, sebagai manusia biasa, gue juga kadang pesimis, enggak selalu optimis. Yang penting enggak berkumis, #Lho ! Enggak lucu ih !!! Tapi balik lagi, kalau lo-nya aja enggak yakin, gimana hidup ini bisa yakin sama lo ?

Tetap berusaha. Jangan putus doanya. Yakin.

Sekali lagi, Tuhan enggak tidur. Semua yang lo kerjakan di lihat oleh-Nya.

Gue doain, ‘kita’ semua para pengangguran, cepat dapat kerja. At least, dapat aliran dana yang halal-lah. Aamiin.

Oke, guys .. selamat malam !!

Mimpi indah yaaaaaaaaaaaa .. ..