Senin, 23 Juni 2014

cinta kepada CINTA

cinta : 'CINTA, aku jatuh cinta, tapi cinta sepihak, aku mencintai seseorang yang tak pernah peduli kepadaku'

CINTA : 'apa yang membuatmu bisa mencintai orang seperti itu, cinta ?'

cinta : 'entahlah. Aku tak punya cukup alasan untuk menjelaskan, tapi aku tahu, kalau aku mencintainya'

CINTA : 'sudahlah cinta, mencintai seseorang yang tak mencintaimu bahkan sama sekali tak peduli, itu sangat menyakitkan. Kau paham bukan, 'tidak peduli' adalah tingkat tertinggi sebuah perasaan yang menyedihkan. Kau tahu itu, bukan ?'

cinta : 'ya, aku paham hal itu. Tapi aku mencintainya'

CINTA : 'bukankah ada seseorang yang juga mencintaimu ? Kenapa kau tak memberinya kesempatan, dicintai itu lebih membuatmu merasa 'berharga' jika dibandingkan dengan menjadi pecintanya saja'

cinta : 'seseorang memang mencintaiku, namun aku mencintai orang yang tak pernah mencintaiku, bukankah memang seperti itu, CINTA. Cinta tak pernah tak adil, kan ? Saat kau mencintai seseorang dengan sepenuh hatimu, di belahan bumi lain, ada seseorang yang juga mencintaimu dengan takaran yang sama. Aku percaya itu'

CINTA : 'lalu kenapa kau terus bertahan mencintai orang yang tak pernah peduli kepadamu itu ?'

cinta : 'karena aku percaya, cinta tak pernah tak adil. Aku akan tetap mencintainya'

CINTA : 'sampai kapan ?'

cinta : 'sampai aku merasa bahwa mencintai tak semudah di cintai'

CINTA : 'kau sudah merasakannya bukan ? Tapi kau masih belum bisa berhenti mencintainya, kau kalah dengan dirimu sendiri, cinta'

cinta : 'aku .. ..

CINTA : 'kau egois, bukalah sedikit saja telingamu untuk mendengarkan nasihat yang masuk, lalu pahamilah, rasakan dengan hatimu, masih banyak orang yang peduli denganmu, masih banyak cinta yang berkeliaran di sekitarmu, lalu tanyakan pada logikamu atau hati kecilmu, berapa banyak waktu atau kepingan rasa yang kau habiskan hanya untuk mencintai orang yang tak pernah peduli kepadamu ?'

cinta : 'aku mencintainya, CINTA. Sangat mencintainya. Cinta sepihak ini memberikanku banyak pelajaran, tentang sebuah rasa sabar, sebuah keyakinan, sebuah harapan juga rasa sakit dan keikhlasan'

CINTA : 'lalu bagaimana dengan dia ? Seseorang kau cintai itu ?'

cinta : 'entahlah, aku hanya ingin mencintainya saja'

CINTA : 'seperti pecundang yang tak memiliki tujuan'

cinta : 'ya, pecundang, mungkin kau benar, aku telah kalah pada diriku sendiri, aku hanyut dalam sebuah rasa yang tak pernah ku pahami seberapa takarannya, tapi CINTA, aku menemukan kebahagiaan saat mencintainya, terlepas dari ia peduli ataupun tidak. Mungkin kau akan menganggapku gila atau bodoh, tapi cinta ini, bukan cinta gila ataupun cinta bodoh. Aku mencintainya dengan hati yang tak pernah berhenti membisikkan namanya dalam doa. Ketidak peduliaannya tak membuatku merasa tersinggung, mungkin memang ia tak pernah mencintaiku. Namun, sekali lagi ku ulangi, cinta tak pernah tak adil, bukan ?'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar